Warga Desa Tidak Sadar Selama Ini Tinggal Berdampingan Dengan Habitat Buaya

NegaraQQ, Warga Desa Tidak Sadar Selama Ini Tinggal Berdampingan Dengan Habitat Buaya - Warga Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sempit, Kabupaten Kotawaringin Timur, baru-baru ini diminta untuk tetap waspada terhadap serangan buaya.

Peringatan tersebut ternyata langsung disampaikan oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah setelah menyusuri sungai dari desa tersebut ke arah muara Sungai Mentaya pada hari Selasa 29 September 2020.

Tim juga bertolak dari lokasi serangan yang dialami kakak beradik Isnawati (27) dan Rama (19) pada hari Minggu malam lalu.

Sepanjang penyusuran yang menggunakan kelotok kecil tersebut, tim melihat kemunculan buaya, sedikitnya empat ekor di lokasi berbeda. Buaya-buaya itu juga diperkirakan memiliki panjang dibawa satu meter.

Sedangkan ukuran panjang buaya yang menyerang Isnawati dan Rama disebutkan sepanjang 1,5 meter.

" Lokasi serangan ternyata berada di muara Sungai Mentaya, pas dipantai, dan ternyata disana memang habitat buaya, " Jelas Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah, di Sampit.

Domino Online | Bandar Q | Agen Domino99 | NegaraQQ

Muriansyah juga menduga buaya menyerang warga karena semakin sulit mendapatkan makanan. Itu seperti yang dialami Isnawati pada Minggu malam lalu.

Serangan buaya tersebut awalnya tertuju kepada Rama, adik dari Isnawati, namun berhasil di hindari meski sempat terkena cakar hewan buas tersebut.

Nahas bagi Isnawati yang hendak menyusul ke lokasi sang adik yang mala berpaspasan dengan buaya yang sama dan langsung menyerang dirinya. Ibu dua anak tersebut berteriak sehingga warga lainnya sesama pencari kerang berdatangan menyelamatkan Isnawati.

Melihat banyak orang yang berdatangan buaya langsung menghilang ke sungai sedangkan akibat serangan tersebut, Isnawati menderita luka di kaki kiri bekas gigitan buaya.

Mendapat informasi tersebut, BKSDA Pos Sampit langsung datang ke lokasi yang berjarak hampir dua jam dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut.

Usai menyerahkan bantuan pengobatan, Tim BKSDA yang ditemani keluarga Isnawati memeriksa lokasi serangan dan menyusuri sungai ke arah muara Sungai Mentaya.